Nilai-Nilai Peduli dalam Pendidikan Islam
Makalah ini disusun
guna memenuhi Tugas :
Mata
Kuliah : Pendidikan Nilai dan Karakter
dalam Islam
Dosen : Prof. Dr. H. Maragustam, M.A.
Disusun Oleh:
Nur Rohmah Hayati, S.Pd.I
(1320411166)
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
KONSENTRASI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
PENDAHULUAN
Keterbukaan informasi
membuat berita sangat cepat dan mudah untuk diakses, ketika terjadi suatu
bencana di belahan dunia manapun bisa dalam hitungan menit kita mengetahui
informasinya. Kepedulian kepada sosial
sekitar dan sosial dunia tidak lagi terbatas waktu, seperti contoh tsunami aceh
bukan hanya kepedulian warga Indonesia, tetapi kepedulian warga dunia. Banyak
bantuan kepedulian dari berbagai negara untuk tsunami yang terjadi di Aceh,
baik itu makanan, pendampingan psikologis, tentara atau militer.
Menjadi
warga negara yang baik dua hal yang paling menonjol. Yang pertama adalah peduli
terhadap sesama manusia, dan yang kedua adalah satu orang dapat membuat
perbedaan.[1]
Dalam Ideologi negara Indonesia juga terdapat point-point kepedulian, entah itu
berkaitan dengan negara kepada warga negaranya, ataupun sebaliknya. Peduli bisa
dilakukan dalam banyak hal, seperti peduli pada nasib bangsa, peduli
pendidikan, peduli kesehatan, peduli pada pemerataan kesejahteraa, dan
lain-lain. Selain bidang sosial bidang lingkngan juga butuh kepedulian kita,
comtoh :Kerusakan lingkungan seperti pembakaran hutan untuk lahan sawit yang
menimbulkan polusi, banjir karena kurang resapan dan sampah. Pengetahuan,
kepekaan dan aksi terhadap masalah-masalah untuk menyelesaikannya adalah salah
satu wujud dari kepedulian. Mengingat pentingnya nilai kepedulian, maka dalam
makalah ini akan menjelaskan tentang nilai kepedulian dalam pendidikan Islam,
scara menanamkan kepedulian dan contoh kisah inspiratif tentang kepedulian.
PEMBAHASAN
A.
Hakikat
Karakter Peduli.
Karakter berasal dari kosa kata bahasa
Inggris character yang artinya perilaku. Selain karakter kata lain yang
berarti tingkah laku adalah attitude.[2]
Dalam pembentukan kualitas manusia, peran karakter tidak dapat disisihkan.
Sesngguhnya karakter inilah yang menempatkan baik dan tidaknya seseorang. Kata
lain tentang karakter adalah budi pekerti. Edi setyawati menunjukkan lima
jangkauan nilai budi pekerti, yaitu sikap perilaku dalam hubungan: pertama,
dengan Tuhan. Kedua, dengan diri sendiri. Ketiga, dengan
keluarga. Keempat, dengan masyarakat dan bangsa. Kelima, dengan
alam semesta.[3]
Posisi karakter bukan jadi pendamping kompetensi, melainkan jadi dasar, ruh,
atau jiwanya.[4]
Jadi dapat disimpulkan sangat penting karakter baik itu ada dalam pikiran, hati
dan sikap seorang manusia.
Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk
bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, gotong
royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha
Esa berdasarkan pancasila.[5]Untuk
mencapai tujuannya, pendidikan karakter menanamkan banyak nilai-nilai luhur
diantaranya : Disiplin, bertanggung jawab, jujur, bersahaja, bekerja keras,
setia, sabar, peduli dan lain-lain.
Peduli dalam kamus umum bahasa Indonesia
memiliki arti memperhatikan, mengindahkan, menghiraukan, mencampuri.[6]
Peduli sendiri ada yang membaginya menjadi peduli sosial dan peduli lingkungan.
B.
Peduli
sosial
Peduli sendiri memiliki
arti sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan.[7]
Peduli sosial menuntut kepekaan hati sesorang terhadap situasi disekitar.
Pilar kepedulian
dirumuskan didalam beberapa lembaga diantaranya Indonesia Heritage
Foundation merumuskan Sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan pendidikan
karakter, yaitu:
a.
Cinta
Tuhan dan alam semesta beserta isinya.
b.
Tanggung
jawab, kedisiplinan, dan kemandirian.
c.
Kejujuran
d.
Hormat
dan santun
e.
Kasih
sayang, kepedulian, dan kerjasama.
f.
Percaya
diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah.
g.
Keadilan
dan kepemimpinan.
h.
Baik
dan rendah hati.
i.
Toleransi,
cinta damai dan persatuan.[8]
Kemudian
Character Counts di Amerika mengidentifikasikan bahwa karakter-karakter yang
menjadi pilar yaitu:
a.
Dapat
dipercaya (trustworthiness)
b.
Rasa
hormat dan perhatian (respect)
c.
Tanggung
jawab (responsibility)
d.
Jujur
(fairness)
e.
Peduli
(caring)
f.
Kewarganegaraan
(citizenship)
g.
Ketulusan(honesty)
h.
Berani
(courage)
i.
Tekun
(diligence)
j.
Integritas.[9]
Nilai utama karakter
bangsa Indonesia didefinisikan menjadi empat yaitu jujur, cerdas, tangguh dan
peduli. Dan nilai-nilai tersebut jika diterjemahkan lebih lanjut menjadi :
a.
Olah
Pikir
Cerdas,
kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif,
berorientasi iptek, dan reflektif.
b.
Olah
hati
Jujur,
beriman, dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani
mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa partriotik.
c.
Olah
rasa/karsa
Peduli,
ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong
royong, nasionalis, kosmopolit, mengutamakan kepentingan umum, bangga
menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras dan beretos
kerja.
d.
Olah
Raga
Tangguh,
bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat,
kooperatif, determinative, kompetitif, ceria, dan gigih.[10]
Agama
Islam adalah Agama Rahmah. Adapun terkait dengan kepedulian, terdapat lima misi
besar yaitu sebagai berikut :
a.
Islam
menjadikan umatnya kaya akan ilmu.
b.
Islam
menjadikan umatnya meraih prestasi unggul.
c.
Islam
membangun tatanan sosial yang adil ditengah-tengah masyarakat manapun.
d.
Islam
memberikan tuntunan tentang bagaimana kegiatan ritual seharusnya dilakukan oleh
setiap muslim.
e.
Konsep amal shaleh. [11]
Berkaitan
dengan misi besar Islam, di dalam Islam sendiri memiliki ungkapan hablum
minallah(hubungan umat dengan Allah) dan Hablum Minannas(hubungan
sesama umat manusia). Konsep tersebut dapat digambarkan bahwa ibadah termasuk
didalamnya sholat merupakan simbol kepedulian manusia terhadap hak-hak Allah
yang ada padaNya, maka zakat merupakan symbol yang mempresentasikan wujud nyata
kepedulian manusia terhadap sesama.[12]
Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Qs. Al Ma’un Ayat 1-7;
|M÷uäur& Ï%©!$# Ü>Éjs3ã ÉúïÏe$!$$Î/ ÇÊÈ Ï9ºxsù Ï%©!$# íßt zOÏKuø9$# ÇËÈ wur Ùçts 4n?tã ÏQ$yèsÛ ÈûüÅ3ó¡ÏJø9$# ÇÌÈ ×@÷uqsù ú,Íj#|ÁßJù=Ïj9 ÇÍÈ tûïÏ%©!$# öNèd `tã öNÍkÍEx|¹ tbqèd$y ÇÎÈ tûïÏ%©!$# öNèd crâä!#tã ÇÏÈ tbqãèuZôJtur tbqãã$yJø9$# ÇÐÈ
1)
tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2)
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3)
dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4)
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5)
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6)
orang-orang yang berbuat riya
7)
dan
enggan (menolong dengan) barang berguna.[13]
Islam memerintahkan setiap yang mampu bekerja
agar bekerja dan berusaha mencari rizki untuk mencukupi kebutuhan diri serta
keluarganya dan ikut bershadaqah dijalan Allah. Tidak semua orang lemah mempunyai
saudara kaya untuk membiayainya, dan Islam tidak melupakan mereka yang fakir
dan miskin.[14]
Zakat merupakan wujud kepedulian agama Islam terhadap umatNya, bahkan zakat
termasuk didalam Rukun Islam. Dan
anjuran zakat untuk kepedulian terhadap fakir miskin itu sendiri terdapat dalam
firman Allah SWT dalam Qs. At Taubah ayat 60;
* $yJ¯RÎ) àM»s%y¢Á9$# Ïä!#ts)àÿù=Ï9 ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur tû,Î#ÏJ»yèø9$#ur $pkön=tæ Ïpxÿ©9xsßJø9$#ur öNåkæ5qè=è% Îûur É>$s%Ìh9$# tûüÏBÌ»tóø9$#ur Îûur È@Î6y «!$# Èûøó$#ur È@Î6¡¡9$# ( ZpÒÌsù ÆÏiB «!$# 3 ª!$#ur íOÎ=tæ ÒOÅ6ym ÇÏÉÈ
60) Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para
mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana.[15]
Tidak
terbatas hanya zakat saja didalam Islam, kepedulian juga bisa dengan bershadaqah,
menolong orang yang sedang sakit atau lemah, berinfak, memberi pekerjaan orang
yang menganggur, dll.
C.
Peduli
lingkungan
Lingkungan dalam Kamus
Bahasa Indonesia mempunyai arti semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia dan
hewan.[16]Peduli
lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam dan sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.[17]
Pentingnya peduli pada lingkungan bukan hanya untuk masa kini akan tetapi untuk
masa depan bumi dan manusia seterusnya.
Lingkungan terdiri dari
sumber daya alam yang terbagi menjadi dua yaitu : Pertama, sumber alam biotik
atau semua jenis tumbuhan dan hewan yang dapat diperbaharui. Kedua, sumber alam
abiotik sumber alam yang tidak dapat diperbaharui lagi, seperti minyak, emas,
aspal, dll.[18]
Manusia dirinya tidak bisa terpisah dari lingkungan sosial dan fisiknya,
hubungan timbal balik akan menumbuhkan harmonisasi atau keseimbangan dalam
berkehidupan.
Kebutuhan manusia tampak terus meningkat karena adanya
pertumbuhan penduduk yang pesat. Maka diharapkan manusia hendaklah menggunakan
sumber alam yang ada pada lingkungan hidupnya serta menjaganya.[19]
Tujuan Allah menciptakan bumi dan seisinya memang untuk manusia menjaganya,
seperti dalam firman Allah:
ôs)s9ur öNà6»¨Z©3tB Îû ÇÚöF{$# $uZù=yèy_ur öNä3s9 $pkÏù |·Í»yètB 3 WxÎ=s% $¨B tbrãä3ô±s? ÇÊÉÈ
10) Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu
sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan.
Amat sedikitlah kamu bersyukur.[20]
Manusia dalam hal ini merupakan subjek
penentu lingkungan, maka manusia perlu memperhatikan beberapa hal yaitu: pertama,
Keseimbangan ekologi dan sumber alam. Kedua, Kelangsungan dan kelestarian hidup
manusia. Ketiga. Estetika, kenikmatan dan efisiensi kehidupan manusia. Keempat,
Memanfaatkan kekayaan alam lingkungan untuk kesejahteraan hidup manusia.
Kelima, Melestarikan lingkungan sehingga kemanfaatannya dapat dimanfaatkan
manusia berikutnya.[21]
Terjadinya banjir, tanah longsor, polusi
udara menjadi bukti bahwa manusia tidaklah arif dalam memanfaatkan karunia alam
yang Allah berikan. Sehingga Allah berfirman agar manusia memperbaikinya yaitu:
tygsß ß$|¡xÿø9$# Îû Îhy9ø9$# Ìóst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. Ï÷r& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ÉãÏ9 uÙ÷èt/ Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_öt ÇÍÊÈ
41) telah nampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).[22]
Konservasi adalah salah satu jalan yang
dapat dilakukan manusia untuk memperbaiki alam. Konservasi sendiri memiliki pengertian yaitu
pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan
dan kemusnahan.[23]
Aspek-aspek yang ada didalam konservasi itu sendiri diantaranya: perlindungan,
pemeliharaan, pemanfaatan secara berkelanjutan, restorasi, penguatan lingkungan
alam.[24]
Tujuan
konservasi itu sendiri adalah pertama, terwujudnya kelestarian sumber
daya alam serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat mendukung upaya
kesejahteraan dan mutu kehidupan. Kedua, pelestarian kemampuan dan
pemanfaatan sumber daya alam dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang.[25]
Dan terdapat beberapa manfaat dari konservasi diantaranya adalah :
a.
Wahana
pengembangan ilmu pengetahuan.
b.
Media
pendidikan.
c.
Hidrologis
penyangga khidupan
d.
Menjaga
iklim
e.
Menciptakan
lingkungan sehat.[26]
Banyak hal yang
dapat dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Bijak dengan
sampah, reboisasi, menanam satu pohon di setiap hari ulang tahun juga bisa
menjadi contoh baik dalam mengawali sikap kepedulian kita dengan lingkungan.
D.
Penanaman
Nilai-Nilai Peduli Sosial dalam Pendidikan Islam
Pendidikan adalah
bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain untuk mengembangkan dan
mengfungsionalkan rohani ( pikir, rasa , karsa , cipta dan budi nurani) manusia
; dan jasmani manusia (pancaindra dan ketrampilan ) agar meningkat wawasan
pengetahuannya, bertambah terampil sebagai bekal keberlangsungan hidup dan
kehidupannya, disertai akhlak mulia dan mandiri di tengah masyarakat.[27]
Muhammad Athiyah Al-Abrasyi memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam
mempersiapkan manusia supaya hidup sempurna dan berbahagia, mencintai tanah
air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya, halus
perasaanya, mahir dalam pekerjaannya, manis ttur katanya baik lisan maupun tulisannya.[28]
Dalam dunia pendidikan hanya belajar tentang
nilai rasa peduli memang bisa meningkatkan pengetahuan moral siswa. Tetapi ini
tidak cukup untuk membangun komitmen pribadi terhadap nilai tersebut ,
keyakinan bahwa mereka bisa menyumbangkan bantuan, atau ketrampilan yang
dibutuhkan untuk bisa membantu secara
efektif diperlukan agar mereka yakin. Untuk menumbuhkan kepedulian, sama
seperti kualitas moral lainnya, dibutuhkan pendekatan learning by doing (belajar
dengan melakukan) yang dapat membangun ketiga aspek yakni: pemahaman, perasaan
dan tindakan.[29]
Penanaman nilai kepedulian terdapat tiga
komponen karakter yaitu pertama, moral knowing yang terdiri dari
: moral awareness (kesadaran moral), knowing moral values (mengetahui
nilai-nilai moral), perspective taking (penentuan sudut pandang), moral
reasoning (logika moral), decision making (keberanian mengambil
menentkan sikap), dan self knowledge (pengenalan diri). Kedua, moral
feeling atau aspek yang harus ditanamkan kepada siswa, yakni: conscience
(nurani), self esteem (percaya diri), empathy (merasakan
penderitaan orang lain), loving the good (mencintai kebenaran), self
control (mampu mengontrol diri), dan humility (kerendahan hati). Ketiga,
moral action adalah bagaimana membuat pengetahuan moral diwujudkan
menjadi tindakan nyata.[30]
Sekolah dapat menumbuhkan sikap peduli dan
kewarganegaraan aktif siswa sampai keluar kelas jika:
a.
Menjadikan
siswa menyadari kebutuhan dan penderitaan orang lain di negara mereka sendiri
dan di seluruh dunia.
b.
Memberikan
contoh-contoh kelompok yang bekerja dengan efektif untuk membantu orang miskin
dan tertekan.
c.
Memberikan
model-model peran yang menginspirasi, tentang orang-orang yang membantu orang
lain dalam masyarakat mereka.
d.
Memberikan
model-model peran positif.
e.
Member
siswa kesempatan untuk melakukan pelayanan sekolah, khususnya dalam bentuk
hubungan tatap muka seperti sahabat kelas dan bimbingan lintas usia.
f.
Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam pelayanan masyarakat. [31]
Perkembangan minat dan kepedulian siswa
terhadap nilai dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.
Tahap mitos (5-10
Tahun)
Memiliki
kharakteristik : anak belajar melalui cara bermain dan bercerita. mereka
bahagia bermain dengan obyek mainan yang melibatkan perasaan mereka. Pada tahap
ini nilai-moral merupakan perhatian pertama yang dibedakan secara hitam-putih
seperti baik dan jelek, sayang dan benci, suka dan tidak suka, dsb.
b.
Tahap Romantis (8-15
tahun)
Pada rentang usia ini anak berharap
banyak terhadap informasi yang dapat memberikan uraian tentang manusia,
semangat hidup, petualangan, perkembangan teknologi, olahraga, sampai pada
wilayah persoalan yang asing bagi dirinya.
c.
Tahap filosofis
(14-20 tahun)
Tahap ini didominasi oleh keinginan
remaja untuk menyederhanakan urutan pengalaman melalui pengambilan kesimpulan
.Pada tahap ini pula biasanya anak merasa frustasi apabila ada
perlakuan-perlakuan khusus atau pertentangan-pertentangan.
d. Tahap Ironis (20 ke atas)
Pada tahap ini
remaja akhir atau orang dewasa mencoba untuk mencari-cari kesimpulan-kesimpulan
yang lebih jelas berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Pada
tahap ini anak remaja akhir atau orang dewasa tidak merasa frustasi dengan
adanya sesuatu yang bertentangan dan berlawanan.[32]
Sedangkan dalam penerapan pendidikan
karakter dalam dunia Pendidikan Islam itu
sendiri dapat diklasifikasikan ke dalam tahapan pendidikan karakter seperti
berikut :
a.
Tauhid (dimulai usia
0-2 tahun)
b.
Adab (5-6 tahun)
c.
tanggung jawab diri
(7-8 tahun)
d.
Caring- Peduli (9-10 tahun)
e.
Kemandirian (11-12
tahun)
f.
Bermasyarakat (13
tahun >).[33]
Diharapkan dengan mengetahui tahapan dan klasifikasi pendidikan karakter,
guru dapat lebih maksimal dalam mengaplikasikan pengetahuannya tentang sehingga
pendidikan karakter peduli dapat lebih maksimal tertanam dalam diri siswa.
E.
Contoh
Kisah Tentang Kepedulian
1.
Kisah Ali bin Abi
Thalib
Suatu
hari Ali bin Abi Thalib bertanya pada Istrinya Fatimah, apakah ada persediaan
makanan untuk hari ini. Namun ternyata tidak sedikitpun persediaan makanan
untuk hari itu, baik untuk dirinya maupun keluarga dan anak-anaknya. Sehingga
Ali keluar rumah untuk meminjam uang satu dirham kemudian berangkat ke pasar
untuk membeli suatu makanan. Namun disana ia bertemu sahabat Miqdad yang
ternyata juga membutuhkan uang untuk makan keluarganya. Sehingga uang satu
dirhampun berpindah tangan dan dengan tangan kosong akhirnya Ali hendak pulang
kembali kerumahnya. Ditengah perjalanan Ali bertemu dengan Rosulullah yang
menanyakan apakah dirumah Ali ada makanan yang bisa dinikmati bersama. Tentu
Ali tersentak kaget. Ia tidak dapat memberikan jawaban karena malu kepada Rosulullah.
Sesampainya dirumah ternyata Fatimah telah menyiapkan masakan dengan aroma yang
sangat lezat. Sontak Ali kaget karena pada saat meninggalkan rumah tidak ada
persediaan apapun untuk dimakan. Lalu Ali bertanya kepada Fatimah tentang dari
mana datangnya semua makanan ini? Ketika itu Rosulullah meletakkan telapak
tangannya ke pundak Ali sembari mengguncang-guncangkan pundaknya dan berkata
“wahai Ali inilah pahala dinarmu, inilah balasan dinarmu. Dari sisi Allah yang
member rizki , kepada siapa saja yang dikehendaki.[34]
ã@sWtBur tûïÏ%©!$# cqà)ÏÿYã ãNßgs9ºuqøBr& uä!$tóÏGö/$# ÅV$|ÊötB «!$# $\GÎ7ø[s?ur ô`ÏiB öNÎgÅ¡àÿRr& È@sVyJx. ¥p¨Yy_ >ouqö/tÎ/ $ygt/$|¹r& ×@Î/#ur ôMs?$t«sù $ygn=à2é& Éú÷üxÿ÷èÅÊ bÎ*sù öN©9 $pkö:ÅÁã ×@Î/#ur @@sÜsù 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? îÅÁt/ ÇËÏÎÈ
265)
dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari
keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang
terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu
menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka
hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat.[35]
2. Gandum dari Khaibar yang
Dibagikan oleh Muhammad Kepada Para Istriny.
Ibnu Ishaq berkata:
Rosul membagikan seratus delapan puluh wasaq gandum kepada para
Istrinya, sedangkan untuk Fatimah binti
Rosulullah sebanyak 85 wasaq, Usamah bin Zaid empat puluh wasaq,
Al-Miqdad bin Al Aswad lima belas wasaq, Ummu Rumaitsah lima wasaq.
Pembagian ini disaksikan oleh Usman bin Affan dan ditulis oleh Al-Abbas.
Ibnu Ishaq berkata:
Shalih bin Kaisan meriwayatkan kepadaku dari Ibnu Syihab Az-Zuhri dari
Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin
Mas’ud, ia berkata: Rosulullah mewasiatkan tiga hal sebelum wafatnya;
orang-orang Rahawiyin diberi seratus wasaq gandum Khaibar, orang-orang
Ad-Dariyyin diberi seratus wasaq
gandum Khaibar, orang-orang As-Sibaiyyin diberi seratus wasaq gandum
Khaibar, orang-orang Al-Asy’ariyyin diberi seratus wasaq gandum Khaibar,
dan mewasiatkan untuk tetap melaksanakan pengiriman pasukan Usamah bin Zaid,
dan wasiat ketiga agar tidak boleh ada lagi dua agama di Jazirah Arab.[36]
úïÏ%©!$# cqà)ÏÿYã Oßgs9ºuqøBr& È@ø©9$$Î/ Í$yg¨Z9$#ur #vÅ ZpuÏRxtãur óOßgn=sù öNèdãô_r& yYÏã öNÎgÎn/u wur êöqyz óOÎgøn=tæ wur öNèd cqçRtóst ÇËÐÍÈ
274)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara
tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.[37]
3. Bill Gates Peduli
Kesehatan Indonesia
Jakarta, 5 April - Menko Kesra
HR. Agung Laksono menerima Orang terkaya di dunia Bill Gates hari ini Sabtu
(5/4/2014) siang mengunjungi Indonesia untuk meluncurkan The Indonesia Health
Fund bersama sejumlah pengusaha nasional. Dalam acara tersebut, Bill Gates
sebagai pemilik dari Bill & Melinda Gates turut mendonasikan dananya
sebesar US$ 40 juta atau sekitar Rp 451,3 miliar.
Dalam acara yang dilaksanakan di
Hotel Sangrila Jakarta tersebut tampak Menko Kesra didampingi Menteri
Kesehatan Nafsiah Mboi. Selain itu juga didampingi penyelenggara dari Mayapada
Group yaitu Tahir."Kami terima kasih kepada Mr Bill Gates yang telah
berpartisipasi dan peduli terhadap masa depan orang-orang Indonesia,"
ungkap Menko Kesra, HR. Agung Laksono di Hotel Sangrila, Jakarta, Sabtu
(5/4/2014) siang.
Menko Kesra mengungkapkan dana yang
terkumpul dari The Indonesian Health Fund tersebut nantinya akan digunakan
untuk mengatasi masalah kesehatan yaitu malaria, TBC, HIV-AIDS, demam berdarah,
dan Keluarga Berencana (KB)."Kami tahu, beberapa permasalahan kesehatan di
Indonesia saat ini seperti yang saya sebutkan masih sangat tinggi, untuk itu
saya sekali lagi berterimakasih," tegasnya.
Tidak hanya Bill Gates, The
Indonesia Health Fund juga menggandeng delapan investor dan filatropis lokal
untuk berpartisipasi dalam tujuan soasial ini. Masing-masing pengusaha nasional ini
akan menyumbang US$ 5 juta atau sekitar Rp 50 miliar selama 5 tahun perjanjian
kerjasama pembentukan Indonesia Health Fund ini.Maka total sumbangan dari
pengusaha nasional adalah US$ 40 juta, Bill Gates menyumbang US$ 40 juta,
sehingga jumlahnya US$80juta.
Bill
Gates Ajak Pengusaha Kaya Indonesia Jadi Filantropi. Kedatangan Gates untuk
menggalang dana dan mengajak sejumlah pengusaha Indonesia untuk menjadi
Filantropoi untuk bersama sama pemberantasan penyakit ."Kami ingin
menggerakkan filantropi di Indonesa."Tujuannya untuk menginspirasi lebih
banyak pengusaha nasional untuk bisa bersama-sama peduli terhadap kesehatan di
Indonesia melalui Indonesian Health Fund," kata Tahir. Menurut Tahir,
bantuan ini akan seluruhnya disalurkan di Indonesia dan terfokus pada 5 problem
kesehatan yaitu malaria, TBC, HIV-AIDS, demam berdarah,danKeluargaBerencana(KB).
Tahun lalu, Tahir Foundation dan Bill & Melinda Gates Foundation sudah bekerjasama dalam mencegah dan menanggulangi penyakit menular. Tahir melalui Global Fund masing-masing telah mendonasikan sebesar US$ 103,5 juta sehingga terkumpul sebanyak US$ 207 juta.[38]
Tahun lalu, Tahir Foundation dan Bill & Melinda Gates Foundation sudah bekerjasama dalam mencegah dan menanggulangi penyakit menular. Tahir melalui Global Fund masing-masing telah mendonasikan sebesar US$ 103,5 juta sehingga terkumpul sebanyak US$ 207 juta.[38]
4 Mimpikan Bank Sampah Ada
di Tiap Desa
Kehidupan manusia memang tidak terlepas dari
sampah. Apapun bentuk produksi manusia yang sudah tidak berguna, akhirnya
menjadi sampah. Tetapi sampah dapat diolah menjadi sesuatu hal yang bermanfaat
dan punya nilai ekonomis. Bahkan banyak kisah sukses dari individu yang
bergelut dengan sampah ini. Bukan hanya kesejahteraannya yang meningkat, tetapi
juga diantaranya menjadi jutawan karena sampah.
Terdorong oleh adanya manfaat atau nilai
lebih dari barang yang tidak berguna, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophana
memprakarsai pembuatan "Bank Sampah". Prakarsa ini terwujud dengan
dibangunnya bank sampah di Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu.
Bupati Indramayu Hj. Anna Sophana menengarai,
pertambahan penduduk yang tidak terkendali dan perubahan pola konsumsi
masyarakat telah menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik
sampah yang semakin beragam. "Hal ini tentunya akan menimbulkan
permasalahan dalam penanganan sampah, dan kalau salah penanganan tentu
berbahaya," ujarnya.
Bupati menilai, pengelolaan sampah selama ini
belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan
lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat
dan lingkungan. Sementara di sisi lain, lanjutnya, lingkungan hidup yang baik
dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana
diamanatkan dalam UUD 1945."Oleh karena itu, pengelolaan sampah perlu
dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar dapat
memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi
lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya," kata orang nomor satu Indramayu itu.Namun Bupati Hj. Anna
mengakui, menumbuhkan kesadaran kepada semua pihak untuk peduli pada sampah,
bukanlah perkara mudah. "Pengelolaan sampah memerlukan keterlibatan semua
pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, swasta serta dunia usaha,"
tandasnya.
Menyitir Undang-Undang No. 18/2008 tentang
pengelolaan sampah, Bupati mengatakan, pemerintah bertugas menumbuhkembangkan
dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dengan
demikian, imbuhnya, pemerintah bertindak menjadi fasilitator, motivator, juga
inspirator.Dijelaskan, salah satu strategi dalam pengelolaan sampah di tingkat
masyarakat adalah melalui bank sampah. "Bank sampah ini pada prinsipnya
merupakan upaya mengajak masyarakat untuk memilah-milah sampah agar bisa
dimanfaatkan lagi melalui proses daur ulang atau proses lainnya," jelasnya.
Dikatakan, bank sampah memiliki banyak
manfaat. Selain tidak merusak lingkungan, keberadaan bank sampah menjadi nilai
ekonomi karena dapat memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat yang mau
berjibaku dengan sampah.
Bupati mengakui, saat ini Pemkab Indramayu
baru memiliki satu bank sampah yang sesuai dengan standar pengolahan sampah.
Namun ia berangan-angan ke depan di tiap kecamatan minimal ada satu bank
sampah, sehingga sampah-sampah itu tidak berserakan di mana-mana mencemari dan
mengotori lingkungan."Saya bermimpi suatu saat di Indramayu minimal di
tiap kecamatan memiliki satu bank sampah, sehingga keberadaan sampah tidak
mengganggu lingkungan, bahkan dapat dioptimalkan menjadi nilai ekonomis dengan
melibatkan partisipasi masyarakat yang dapat menjadi tambahan pendapatan bagi
mereka," ujarnya.[39]
F.
Penutup
Nilai
kepedulian adalah nilai yang harus dimiliki didalam diri seorang manusia, baik
dalam pikiran, hati, dan diwujudkan sikapnya. Kepedulian kita sangat berarti
bagi sesama manusia, negara dan masa depan kita. Menjadi orang penting itu baik, tetapi lebih
penting menjadi orang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2013
Ishaq, Ibnu. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Akbar Media, 2013.
Juwariyah. Pendidikan Moral Dalam Puisi Imam Syafi’I dan Ahmad
Syauqi. Yogyakarta: Bidang
Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Lickona, Thomas. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik
Siswa Menjadi Pintar dan Baik,
Bandung: Nusa Media, 2013.
Majid, Abdul. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012
Mulyana, Rohmat. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai.
Bandung: Alfabeta, 2011.
Musaheri. Pengantar
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
Muslich, Mansur. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan
Multidimensional. Jakarta: Bumi
Aksara, 2011.
Naim, Ngainun Character Building. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2012.
Narwati, Sri. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia,
2011.
Penyusun, Tim. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
DEPDIKNAS, 2008.
Poerwadarminta,WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN
Balai P ustaka, 1976.
Qardhawi, Yusuf. Shadaqah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Sumatera: Kalam Mulia,
1994.
Shaleh, Muwafik. Membangun Karakter dengan Hati Nurani.
Jakarta: Erlangga, 2012.
Sudewo, Erie. Character Building . Jakarta: Republika
Penerbit, 2011.
Suprayogo,Imam. Pengembangan Pendidikan Karakter. Malang:
UIN-Maliki Press, 2013.
Udin S Winata Putra, “Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan
Kualitas Generasi Emas: Konteks
Sistemik Kurikulum 2013”, paper dipresentasikan
dalam acara Seminar Nasional Pendidikan Karakter Sebagai Tonggak Eksistensi Bangsa Menuju Indonesia Emas
di Ruang Sidang Utama Rektorat
UNY, tanggal 27- April 2014.
[10] Udin S Winata
Putra, “Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Kualitas Generasi Emas: Konteks
Sistemik Kurikulum 2013”, paper dipresentasikan dalam acara Seminar
Nasional Pendidikan Karakter Sebagai Tonggak Eksistensi Bangsa Menuju Indonesia
Emas di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, tanggal 27- April
2014, hlm. 3.
[27] Musaheri, Pengantar
Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 19.
[39] Deni, “Bupati
Mimpikan Bank Sampah Ada di Tiap Desa”, dalam Www.Indramayukab.Go.Id diakses pada tanggal 28-April-2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar